Percobaan terdiri atas 2 faktor, faktorpertamaadalahdosispupukureayaituP1: 50kgN/ha,P2: 125kg N/ha dan P3 : 200 kg N/ha, faktor kedua yaitu jarak tanam yaitu S1 : 15 cm x 20 cm, S2 : 20 cm x 20 cm dan S3 : 20 cm x 25 cm. Perlakuan jarak tanam dilakukan pada saat tanaman bawang daun ditanam, sedangkan perlakuandosispupukureadilakukanpadaumur3ming bawang merah. Perbandingan dosis N, P, K yang beragam dalam hal rasio dan kadar pupuk N, P, K akan K Serta Inokulasi Mikoriza 31 10.30596/agrium.v26i1.14425 memberikan campuran yang tepat dan seimbang yang lebih cocok untuk tanaman bawang merah. Oleh Nitrogen yang dipakai adalah pupuk urea, Posfor yang dipakai adalah sp36, Kalium yang Efektivitas pengelolaan pupuk organik, NPK, dan pupuk hayati pada budidaya bawang merah telah diteliti pada tanah Alluvial lahan bekas sawah, di Cirebon-Jawa Barat. Tujuannya untuk menetapkan dosis pupuk organik, pupuk NPK, dan pupuk hayati yang efektif untuk peningkatan hasil bawang merah, serta dapat menurunkan besaran emisi GRK (CO 2). Bawang merah mempunyai prospek untuk dikembangkan di lahan kering dengan syarat tumbuh dan teknik budidaya sebagai berikut : Tanaman bawang merah cocok tumbuh di dataran rendah sampai tinggi (0-1000 m dpl). Sedangkan pupuk susulan berupa Urea (150-200 kg/ha), ZA (300-500 kg/ha) dan KCl (150-200 kg/ha). masing-masing ½ dosis. Bibit Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik dan pupuk hayati tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah, tetapi berpengaruh terhadap hasil umbi bawang merah. Dosis 3.000 kg/ha pupuk organik + 50 kg/ha pupuk hayati memberikan hasil bobot umbi kering eskip bawang merah paling tinggi, yaitu sebesar 23,22 kg/15 m2. pengaruh komposisi dosis pupuk urea, sp-36, kcl dan pupuk organik cair nasa terhadap hasil tanaman bawang merah (allium cepa fa. ascalonicum, l.) A research studied the effect of dose of Urea, SP-36, KCl and Nasa organic liquid fertilizer on onion (Allium cepa fa. ascalonicum, L.) yield. Oleh karena itu, pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan pupuk urea dan pupuk ZA, mengetahui perbedaan pupuk urea dan pupuk ZA, serta mengetahui dampak positif dan negatif terhadap pertumbuhan bawang merah dan lingkungan sekitar. Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh berbagai jenis pupuk kandang yang dikombinasikan dengan berbagai dosis terhadap pertumbuhan dan hasiltanaman bawang merah varietas Lembah Palu. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. bawang merah di daerah Brebes (Jawa Tengah), pada umumnya dosis pupuk yang digunakan antara 135-190 kg N/ha, 90 kg P 2 O 5 /ha, dan 100 kg K 2 O/ha, tanpa menggunakan pupuk organik (Asandhi & Koestoni 1990, Asandhi et al. 2005). Dosis pupuk NPK paling baik untuk varietas Bima Curut adalah 180 kg N/ha, 120 kg P 2 O 5 /ha, dan 60 kg K 2 O/ha Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan respon pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dari kombinasi beberapa jenis pupuk kandang dan dosis bokashi kiambang, untuk mengetahui apakah ada interaksi antara pupuk kandang dan bokashi kiambang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). pupuk N untuk tanaman bawang merah asal benih TSS di lahan Alluvial-Berebes bervariasi antara 120 - 300 kg N/ha, dan dosis optimalnya adalah 180 kg N/ha. Dosis pemupukan N tersebut belum tentu bisa diterapkan untuk penanaman bawang merah asal TSS pada lahan suboptimal. Tujuan penelitian adalah mendapatkan umur benih, Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil bawang merah per hektar paling tinggi diperoleh pada perlakuan pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis 650 kg ha-1 (350 kg ha-1 umur 0 HST dan 300 kg ha-1 umur 15 HST) dan NPK 15-9-20 dengan dosis 300 kg ha-1 (150 kg ha-1 umur 15 HST dan 150 kg ha-1 umur 35 HST) yaitu 22,60 ton ha-1 sedangkan bobot umbi per Pemberian pupuk susulan kedua dapat dilakukan setelah bawang berusia 30-35 hari setelah tanam, dengan menggunakan jenis pupuk Urea sebanyak 180 kg/ha. Tanaman bawang akan memasuki fase pembentukan umbi pada usia tersebut, sehingga nutrisi karbohidrat yang merupakan hasil fotosintesis sangat dibutuhkan untuk dijadikan sebagai bahan pembentukan umbi. Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia, terutama di daerah Brebes yang merupakan sentra terbesar bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemberian dosis pupuk kandang sapi dan pupuk urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk alga hijau yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah yang optimal. Penelitian dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Jl. Sultan Agung Kel. Purutrejo, Kec. tP6x.

dosis pupuk urea untuk bawang merah